Teruntuk matahariku, aku tak pernah menyesal akan takdir. Aku senang kamu hadir. Memberi rasa hangat dan nyaman. Kamu pendatang paling mahir, dan aku harap kamu yang terakhir.
Aku tak ingin menaruh hati terlalu dalam. Katamu, "Jangan berharap lebih dari seseorang, liat diri kamu sendiri apa yang kamu mau harus kamu kejar dengan usaha kamu sendiri". Kamu benar, hidup itu soal pilihan bukan?
Jika malam ini, esok atau nanti kamu mengakhiri, hanya satu yang ingin aku ketahui, tetaplah menjadi apa yang kamu inginkan; hidup untuk orang lain. Perjuangkan apa yang layak kau perjuangakan. Kamu tahu bukan mana yang pantas mana yang tidak?
Atau kemungkinan terburuknya, jika aku yang mengakhiri. Ketahuilah, langitmu ini pernah melewati masa abu-abunya; langitmu ini pernah kau sinari.
Matahari, terimakasih selalu menyinari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar