Senin, 15 Juni 2015

Sepi

Hari terus berjalan, namun rasa ini belum ada kemajuan. Belum benar benar menerima keadaan dan kenyataan yang ada ini. Butuh waktu berapa lagi untuk menerimanya? Ntah lah.

Jam terus bergerak, suaranya terdengar jelas. Detik demi detik berlalu, menit hingga beberapa jam berlalu. Tak ada perubahan. Ruangan ini terasa hampa, dan begitu nyata tanpa adanya seorangpun yang bicara. Aku seorang diri. Tanpanya tanpa siapa pun di sini. Rasa sepi ini selalu ada, merasuki raga ini yang hampa, dan rasa ini yang hampir mati. Walaupun baru sebentar tanpa penghuni, tapi rasa sepi begitu nyata. Aku tak butuh seseorang membahagiakan, yang punya segalanya, atau yang mampu berada di sisi ku setiap saat. Tapi, seseorang yang buat raga ini tak lagi hampa yang menghidupi rasa ini yang hampir mati. Bahkan keramaian tak mampu menghilangkan rasa sepi.

Apa masih ada seseorang yang dapat mengeluarkanku dari kegelapan ini? 

Hidup adalah Masa lalu?

Mungkin memang aku terlalu lama mengenang dan berteman dengan masa laluku, hingga tiap bayang bayangnya menghantui aku tidak lelah untuk ter...